Aku mengibaratkan tubuhku adalah rumah, dan yang mencintaiku akan selalu menjadikanku tujuan pulangnya. Di dalamku ada sebuah ruang yang dindingnya terbuat dari kasih sayang, kini ruang itu tengah dihuni seseorang, menginjak empat bulan usianya kini, dan harapanku dia akan terus tumbuh tidak hanya di Februari namun hingga nanti. Ruang itu bernama Rahim.
Salam,
Nita Bonita Rahman (@nitabonitabon)
Surat untuk Februari 2024
Pecandu buku di KaryaKarsa
"Jika perasaan sulit disuarakan maka suratkanlah"
Surat untuk Februari
Aku mengibaratkan tubuhku adalah rumah, dan yang mencintaiku akan selalu menjadikanku tujuan pulangnya. Di dalamku ada sebuah ruang yang dindingnya terbuat dari kasih sayang, kini ruang itu tengah dihuni seseorang, menginjak empat bulan usianya kini, dan harapanku dia akan terus tumbuh tidak hanya di Februari namun hingga nanti. Ruang itu bernama Rahim.
Dalam kitab suciku, di usianya saat ini, dia tengah membuat perjanjian dengan yang menciptakannya, bahwa sejak detik pertama dia diberi nyawa selamanya dia harus ingat siapa yang menghidupkannya, untuk apa dia hidup, bagaimana nantinya dia harus menjalani kehidupan, dan setelah hidupnya selesai kemana dia akan kembali. Dia harus tahu jawabannya dengan terus dididik melaluiku, sebab nama lainku konon adalah Madrasah.
Lalu di ruang lain dalam tubuhku, ada sebuah sudut yang setahuku hanya ada satu, dan kini sudah dihuni seseorang, tak terjangkau di pikirku bagaimana caranya kubagi yang satu itu untuk dua orang, tapi pelan-pelan aku menyadari bahwa sudut itu bukan harus dibagi tapi harus ditumbuhkan lagi, supaya sama besar, supaya sama rata dibagi. Sudut itu bernama Hati.
Aku adalah rumah juga madrasah pertama, akan ada dua orang yang akan megisi ruangku, mereka memanggilku Ibu. Tolong berbaik hatilah Februari padaku, izinkan aku menyelesaikan bulan ini dengan baik meski harus mual-mual melulu.
#SuratUntukFebruari2024 #PecanduBukudiKaryaKarsa #pecandubuku
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
